Adab Ketika Hendak Bersetubuh Dalam Islam

Bersetubuh adalah kegiatan intim yang dilakukan lazimnya oleh sepasang suami istri. Dalam Islam ada adabnya ada tata caranya sehingga dengan mentaati adab ini akan diwariskan Insyaallah dengan keturunan yang baik, muduh diatur, sholehah dan anak yang bermanfaat.

Banyak kegiatan didunia ini yang memiliki aturan atau peradaban. dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan aturan islam dan sesuai dengan sunnah nabi, maka kita akan memperoleh pahala dari kegiatan kita itu. contoh sederhana dapat kita temui misal saat kita memotong kuku, bahkan saat makan

Bandingkan saat memotong kuku biasa dengan memotong kuku sesuai dengan sunnah nabi. dengan memotong kuku sesuai dengan sunnah nabi ada nilai lebih disana yaitu kita akan memperoleh pahala yang tidak akan kita peroleh jika kita memotong kuku dengan cara biasa.

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang adab bersetubuh yang dibenarkan oleh syariat islam. Ingat adab-adab ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang bersuami dan beristri tentu bersama dengan pasangannya.

MERAYU dan BERCUMBU:
Nabi Muhammad s.a.w. melarang suami melakukan persetubuhan sebelum membangkitkan syahwat isteri dengan rayuan dan bercumbu terlebih dahulu.
Hadits Riwayat al-Khatib dari Jabir.

TELANJANG BULAT:Apabila diantara kamu mencampuri isterinya, hendaklah ia menutupi dirinya dan menutupi isterinya dan janganlah keduanya (suami isteri) bertelanjang bulat seperti keledai.
Hadits Riwayat Tabrani.

MENYETUBUHI DUBUR:
Terkutuklah orang yang menyetubuhi isteri diduburnya.
Hadits Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa'i dari Abu Hurairah.

DOA SEBELUM BERSETUBUH:
"Bismillah. Allaahumma jannibnaash syaithaa-na wa jannibish syaithaa-na maa razaqtanaa".
Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami berdua (suami isteri) dari gangguan syaithan serta jauhkan pula syaithan itu dari apa saja yang Engkau rezqikan kepada kami.

Dari Abdulah Ibnu Abbas r.a. berkata:
Maka sesungguhnya apabila ditakdirkan dari suami isteri itu mendapat seorang anak dalam persetubuhan itu, tidak akan dirosak oleh syaithan selama-lamanya.
Hadits Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a.

HAMPIR KELUAR MANI:
Dan apabila air manimu hampir keluar, katakan dalam hatimu dan jangan menggerakkan kedua bibirmu kalimat ini:
"Alhamdulillaahil ladzii khalaqa minal maa'i basyara".
Segala pujian hanya untuk Allah yang menciptakan manusia dari pada air.

PUTUS DITENGAH JALAN:
Apabila seseorang diantara kamu bersetubuh dengan isterinya maka janganlah ia menghentikan persetubuhannya itu sehingga isterimu juga telah selesai melampiaskan hajatnya (syahwat atau mencapai kepuasan) sebagaimana kamu juga menghendaki lepasnya hajatmu (syahwat atau mencapai kepuasan). -- Hadits Riwayat Ibnu Addi.

MENDATANGI ISTERI MELALUI BELAKANG (ISTERI MENONGGENG):

Dari Jabir b. Abdulah berkata:
Bahawa orang-orang Yahudi (beranggapan) berkata:
Apabila seseorang menyetubuhi isterinya pada kemaluannya Melalui Belakang maka mata anaknya (yang lahir) akan menjadi juling. Lalu turunlah ayat suci demikian:

"Isteri-isteri kamu adalah ladang bagimu maka datangilah ladangmu itu dari arah mana saja yang kamu sukai". Surah Al Baqarah - ayat 223.

Keterangan:
Suami diperbolehkan menyetubuhi isteri dengan apa cara sekalipun (dari belakang, dari kanan, dari kiri dsb asalkan dilubang faraj).

BERSETUBUH MENDAPAT PAHALA

Rasulullah s.a.w. bersabda:
".....dan apabila engkau menyetubuhi isterimu, engkau mendapat pahala".
Para sahabat bertanya:
Wahai Rasulullah, adakah seseorang dari kami mendapat pahala dalam melampiaskan syahwat?
Nabi menjawab:
Bukankah kalau ia meletakkan (syahwatnya) ditempat yang haram tidakkah ia berdosa?
Demikian pula kalau ia meletakkan (syahwatnya) pada jalan yang halal maka ia mendapat pahala. - Hadits Riwayat Muslim.

MENGULANGI PERSETUBUHAN:

Apabila diantara kamu telah mecampuri isterinya kemudian ia akan mengulangi persetubuhannya itu maka hendaklah ia mencuci zakarnya terlebih dahulu.
- Hadits Riwayat Baihaqi.

HAID:

Mereka menanyakan kepada engkau tentang perkara Haid.
Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran".
Oleh kerana itu jauhilah diri kamu dengan wanita-wanita yang sedang Haid dan janganlah kamu mendekati (menyetubuhi) mereka, sebelum mereka bersuci*.
Apabila mereka telah bersuci maka bolehlah kamu menyetubuhi mereka ditempat yang diperintahkan Allah kepada kamu.
Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang bertaubat dan Allah menyukai orang-orang yang mensucikan dirinya. - Surah Al Baqarah - ayat 222.

*Jangan mendekati bermaksud dilarang bersetubuh dengan isteri yang sedang kedatangan bulan dan bukanlah dilarang mempergaulinya sehari-hari.

ASALKAN TIDAK BERSETUBUH:Dari Masruuq b.Ajda'i berkata:
Aku telah bertanya kepada 'Aisyah tentang sesuatu yang boleh dilakukan seorang suami terhadap isterinya yang sedang Haid.
'Aisyah menjawab:
Apa saja boleh, kecuali kemaluannya (bersetubuh).

- Hadits Riwayat Bukhari dalam buku sejarahnya.

Demikian semoga bermanfaat sampai jumpa di artikel tentang peradaban lainnya.

Posting Komentar

0 Komentar